PENGANTAR AKUNTANSI 2
Dosen : Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Ak.
MODUL 4
AKUNTANSI UNTUK WESEL
TAGIH
FAKULTAS EKONOMI - JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
MODUL 4
AKUNTANSI WESEL TAGIH
Seperti yang telah diterangkan
sebelumnya, wesel tagih merupakan bentuk perjanjian yang lebih formal dibandingkan
dengan piutang dagang. Orang yangmeminjam akan menandatangani semacam surat
perjanjian yang menandakan bahwa dia hendak meminjam uang. Sebelum itu, kita akan membahas beberapa definisi yang dipergunakan dalam pembahasan mengenai wesel
tagih ini:
§ Surat promes, merupakan suatu janji
tertulis dari debitur yang menyatakanbahwa ia akan
membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal tertentu.
§ Pembuat merupakan orang yang menandatangani wesel atau
perjanjian untukmembayar sejumlah uang yang tertera pada perjanjian
tersebut.Pembuatadalah sang debitur.
§ Penerima pembayaran adalah orang, kepada siapa pembuat akan
melakukan pembayaran di
masa yang akan datang. Penerima pembayaran adalah sang kreditur.
§ Pinjaman pokok adalah jumlah yang
dipinjamkan oleh penerimapembayaran kepada pembuat.
§ Bunga merupakan pendapatan yang diterima penerima
pembayaran karenaia meminjamkan uang, dan
merupakan beban bagi pembuat karena iameminjam uang tersebut.
§ Periode bunga merupakan periode dimana bunga
diperhitungkan. Periode ini dimulai
pada tanggal pembuatan surat promes sampai pada tanggal jatuh tempo wesel tagih.
§ Tingkat bunga berupa suatu persentase
yang akan dikalikan dengan pinjamanpokok untuk
menghitung jumlah bunga dari wesel tagih tersebut.
§ Tanggal jatuh tempo merupakan tanggal dimana
pembayaran terakhir akandilakukan.
§ Nilai jatuh tempo merupakan jumlah dari
pinjaman pokok dan bunga padasaat tanggal jatuh tempo
dari wesel tagih.
A.
MENENTUKAN
TANGGAL JATUH TEMPO WESEL TAGIH
Beberapa wesel tagih biasanya
mencantumkan tanggal wesel tersebut jatuh tempo. Bila periode jatuh tempo tersebut
ditentukan dengan bulan, maka tanggal jatuh
tempo dari wesel tersebut akan jatuh pada tanggal
yang sama dengan tanggal wesel tersebut dikeluarkan. Misalkan wesel tagih
dengan periode 6 bulan yang dikeluarkan pada tanggal 16 Pebruari akan jatuh tempo pada tanggal 16 Agustus.
Bila periode tersebut ditetapkan
dalam hari, maka tanggal jatuh tempo akan ditentukan dengan menghitung hari sejak tanggal wesel
tersebut dikeluarkan. Wesel tagih yang berumur 120 hari yang dkeluarkan pada tanggal 14
September 2012 akan jatuh tempo pada tanggal 12 Januari 2013, seperti yang
terlihat pada perhitungan di Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Jangka Waktu Jatuh Tempo
Wesel Tagih
Bulan
|
Jumlah hari
|
Jumlah total
|
September
2012
Oktober
2012
November
2012 Desember 2012
Januari
2013
|
30 – 14 = 16
31
30
31
12
|
16
47
77
108
120
|
B.
PERHITUNGAN BUNGA WESEL TAGIH
Rumus untuk menghitung bunga adalah:
Pinjaman Pokok
|
Tingkat
Bunga
|
Waktu
|
Jumlah
|
X
|
X
|
=
|
Dengan
menggunakan data yang ada pada Gambar 1, Bank Dewa-Dewi meng- hitung bunga yang akan ia dapat dari wesel tagih
tersebut.
Pinjaman Pokok
|
Tingkat
Bunga
|
Waktu
|
Jumlah
|
X
|
X
|
=
|
Rp
1.000.000
|
0,09
|
1
Tahun
|
Rp
90.000
|
Gambar 1. Surat Promes
Pokok
|
Surat
Perjanjian
Rp
1.000.00030 Sep 19x7
Jumlah Tanggal
Untuk
barang yang saya terima, saya berjanji membayar pada
Bank
Dewa Dewi
Satu
juta rupiah
Pada
30 September 19x8
Ditambah
bunga sebesar 9% pertahun
TTD
|
Awal Periode
Bunga
|
Pokok
|
Penerima
|
Awal Periode Bunga
|
Pembuat
|
Tingkat Bunga
|
Nilai jatuh tempo dari wesel tagih tersebut adalah Rp
1.090.000 (Rp 1.000.000 pokok + Rp 90.000 bunga). Anda lihat bahwa kolom waktu
besarnya adalah 1, karena wesel tagih tersebut
berjangka waktu 1 tahun.
Bila periode wesel tagih dinyatakan dalam bulan, maka
perhitungan bunga akan didasarkan pada 12 bulan.
Wesel tagih sebesar Rp 2.000.000, 3 bulan, 15 persen
akan mendapatkan bunga sebesar:
Pinjaman Pokok
|
Tingkat
Bunga
|
Waktu
|
Jumlah
|
X
|
X
|
=
|
Rp
2.000.000
|
0,15
|
3/12
|
Rp
75.000
|
Bila periode wesel tagih dinyatakan dalam hari, maka
perhitungan bunga akan didasarkan
pada 360 hari. Bunga yang diperoleh dari wesel tagih sebesar Rp 5.000.000,
60 hari, 12 persen adalah:
Pinjaman Pokok
|
Tingkat
Bunga
|
Waktu
|
Jumlah
|
X
|
X
|
=
|
Rp
5.000.000
|
0,012
|
60/30
|
Rp
100.000
|
C.
PENCATATAN WESEL
TAGIH
Bila kita mengambil contoh dari Gambar 1, setelah Diaz menandatangani wesel dan menyerahkannya pada bank, maka Bank Dewa-Dewi akan
memben uang pada Tuan Diaz Rp 1.000.000. Pada
saat jatuh tempo, tuan Diaz akan membayar Rp 1.090.000 (Rp 1.000.000 pokok pinjaman + Rp 90.000
bunga) pada bank tersebut. Jurnal yang dilakukan
oleh bank adalah:
30 September 19X7
Wesel
Tagih - Tuan Diaz 1.000.000
Kas
1.000.000
Untuk mencatat pinjaman.
30 September 19X8
Kas 1.090.000
Wesel Tagih - Tuan Diaz 1.000.000
Pendapatan Bunga (Rp 1.000.000 X 0,09 X 1) 90.000
Untuk mencatat penagihan yang jatuh tempo.
Adakalanya perusahaan yang menjual barang dagang menerima
wesel tagih sebagai alat pembayaran.
Hal ini biasanya terjadi apabila syarat pembayaran yang disetujui lebih panjang dari syarat pembayaran
piutang dagang biasa yang berkisar
antara 30 - 60 hari.
Misalkan pada tanggal 20 Oktober 2013, PT Murah Hati
menjual peralatan bernilai Rp 15.000.000 pada
kontraktor PT Lestari Griya. PT Lestari Griya kemudian menandatangani wesel berjangka waktu 90 hari
dengan tingkat bunga 10 persen per tahun. Berdasarkan transaksi tersebut,
jurnal yang akan dicatat PT Murah Hati
adalah:
20 Oktober 2013
Wesel Tagih - PT Lestari Griya 15.000.000
Pendapatan 15.000.000
Untuk mencatat penjualan.
18 Januari 2014
Kas 15.375.000
Wesel Tagih - PT Lestari Griya 15.000.000
Pend. bunga (Rp 15.000.000 X 0,10 X 90/360) 375.000
Untuk mencatat penagihan pada
saat jatuh tempo.
Perusahaan juga dapat menerima wesel tagih untuk mengganti
piutang dagang dari langganan yang tidak
dapat membayar dalam jangka waktu 30 - 60 hari. Langganan tersebut akan
menandatangani wesel dan memberikannya pada perusahaan tersebut.
Misalkan PT Angin Mamiri memperkirakan bahwa ia tidak
dapat membayar hutang dagangnya pada PT Murah
Hati. Hutang tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 15 hari. Dalam hal ini PT Angin Mamiri akan
mengeluarkan wesel untuk menggantikan hutang dagangnya. Wesel tagih tersebut
berjangka waktu satu tahun dengan
tingkat bunga 9% dan mempunyai nilai pokok sebesar Rp. 2.400.000. Jurnal yang akan dilakukan oleh PT Murah Hati adalah:
Wesel Tagih - PT Angin Mamiri 2.400.000
Piutang dagang PT Angin Mamiri 2.400.000
Mengapa perusahaan mau menerima wesel tagih dan bukannya
memaksa langganan untuk membayar piutang
yang jatuh tempo tersebut? Perusahaan memang
ingin agar langganan dapat membayar, tetapi mereka menyadari bahwa saat ini langganan tersebut belum memiliki uang. Wesel
tagih merupakan suatu alat yang
dapat digunakan perusahaan untuk menuntut secara hukum apabila nantinya langganan tersebut benar-benar tidak dapat
membayar. Tambahan lagi, wesel tagih
juga didukung oleh jaminan berupa harta yang dapat disita perusahaan bila langganan tersebut tidak membayar tepat pada
waktunya. Kesabaran dari perusahaan
akan mendapatkan imbalan berupa pendapatan bunga yang diperoleh dari wesel tagih tersebut.
D.
PENDAPATAN BUNGAN YANG BELUM DITERIMA
Wesel tagih dapat saja masih belum jatuh tempo pada saat
akhir periode akuntansi. Pendapatan
bunga yang belum diterima tapi sudah menjadi hak perusahaan dalam periode tersebut harus dicatat sebagai bagian dari pen- dapatan perusahaan dalam periode tersebut.
Mari kita teruskan dengan contoh wesel tagih dari PT
Angin Mamiri yang diterima oleh PT Murah Hati.
Periode akuntansi PT Murah Hati berakhir pada tanggal 31 Desember. Berapakah
total pendapatan bunga yang didapat PT Murah Hati pada tahun 2011? Dan berapa pada tahun 2012?
PT Murah Hati akan memperoleh pendapatan bunga selama 3
bulan dalam tahun 2011 - bulan Oktober,
November, Desember. Pada tahun 2012, PT MurahHatiakanmernperoleh Pendapatan bunga selama 9 bulan - dari
bulan Januari sampai September. Dengan demikian,
pada tanggal 31 Desember 2011 PT Murah Hati akan membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat
pendapatan bunga yang belum
diterima:
31 Desember 2011
Piutang Bunga (Rp 2.400.000 X 0,09 X 3/12) 54.000
Pendapatan Bunga 54.000
Untuk mencatat pendapatan bunga yang belum diterima perusahaan tahun 2011.
Pada saat jatuh tempo, PT Murah Hati akan mencatat
penagihan nilai pokok dan bunga wesel
tagih sebagai berikut:
30 September 2012
Kas [Rp 2.400.000 + (Rp 2.400.000 X 0,09)] 2.616.000
Wesel Tagih - PT Angin Mamiri 2.400.000
Piutang Bunga (Rp 2.400.000 X0,09X3/12) 54.000
Pendapatan Bunga (Rp 2.400.000 X0,09 X 9/12) 162.000
Untuk mencatat penagihan wesel tagih dimana sebagian dari pendapatan bunga telah dicatat sebelumnya.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pendapatan bunga yang
belum diterima pada tahun 2011 dan untuk mencatat penagihan pada tahun 2012
akan memberikan jumlah pendapatan bunga yang benar
untuk setiap periode.
E.
PENDISKONTOAN WESEL TAGIH
Penerima pembayaran wesel tagih mungkin saja memerlukan
uang kas sebelum wesel tagih tersebut jatuh tempo.
Apabila hal ini terjadi, maka penerima pembayaran tersebut dapat menjual wesel tagihnya. Wesel
tagih merupakan suatu alat yang
dapat dipindahkan hak kepemilikannya dari satu orang ke orang lain, dan bahkan bisa dijual secara kas. Misalkan untuk
memperoleh kas dengan lebih cepat,
kreditur terkadang menjual wesel tagih tersebut kepada pihak lain sebelum wesel tagih tersebut jatuh tempo. Kreditur tersebut akan mengendorse
wesel tersebut dan memberikannya kepada
pembeli wesel --biasanya berupa bank--yang nantinya akan menagih wesel tersebut
pada saat jatuh tempo.
Menjual wesel tagih sebelum saat jatuh tempo dinamakan pendiskontoan
wesel tagih, karena orang yang menjual wesel tagih tersebut akan
menerima uang lebih kecil dari yang akan
diterimanya pada saat jatuh tempo nanti.
Kembali pada persoalan PT Murah Hati dan PT Lestari Griya,
anda ingat bahwa tanggal jatuh tempo dari
wesel tagih yang dibuat PT Lestari Griya adalah 18 Januari 2014. Misalkan pada tanggal 9 Desember 2013 PT
Murah Hati mendiskontokan wesel ini pada
Bank Dewa-Dewi. Periode diskonto yaitu jumlahhari antara saat wesel tersebut didiskontokan dengan saat
wesel tersebut jatur tempo (dimana
wesel tersebut dipegang oleh bank) adalah 40 hari, 22 had di bulan Desember dan 18 hari di bulan Januari. Misalkan
bank Dewa-Dewi menggunakan tingkat bunga 12 persen untuk mendis- kontokan
wesel tersebut. Bank akan menggunakan
tingkat diskonto yang lebih tinggi dari tingkat bunga pada wesel tagih, karena bank ingin memperoleh
pendapatan yang setinggi mungkin. Sebaliknya, PT Murah Hati mau menerima
tingkat bunga yang lebih tinggi tersebut, karena perusahaan ingin memperoleh
kas yang secepatnya. Nilai wesel tagih setelah didiskontokan disebut dengan nilai tunai yang merupakan nilai
yang diterima oleh PT Murah Hati dari
bank. Cara mencari nilai tunai tersebut adalah sebegai berikut:
Pinjaman
pokok Rp 15.000.000
+ Bunga (15.000.000 X 0,10 X
90/360) 375.000
Nilai
pada saat jatuh tempo 15.375.000
- Diskonto (15.375.000 X
0,12 X 40/360) (
205.000)
Nilai
tunai Rp 15.170.000
|
Rp
170.000
|
Rp
170.000
|
Pada saat jatuh tempo, bank akan mendapatkan uang sebesar
Rp 15.375.000 dari si pembuat wesel tagih dan
memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp 205.000.
Cobalah anda perhatikan dua hal dalam perhitungan di atas:
(1) Tingkat diskonto dihitung berdasarkan
nilai wesel tagih pada saat jatuh tempo (nilai pokok + bunga), bukannya nilai wesel tagih (2) Periode diskonto
dihitung mundur dari tanggal jatuh tempo (18 Januari 2014) sampai saat diskonto
(9 Desember 2013). Ikuti gambar ini.
Gambar 2. Alur Perhitungan Diskonto Wesel Tagih
20
Oktober 2013
|
90
Hari
|
18
Januari 2014
|
Pokok
Rp
15.000.000
|
+
|
Bunga
Rp
375.000
|
Jatuh
Tempo
Rp
15.375.000
|
=
|
9
Desember 2013
|
40
Hari
|
18
Januari 2014
|
Diterima
Rp
15.170.000
|
Diskonto
Rp
205.000
|
Jatuh
Tempo
Rp
15.375.000
|
=
|
-
|
Jurnal yang akan dibuat oleh PT Murah Hati pada saat
pendiskontoan wesel tagih tersebut adalah:
9 Desember 2013
Kas 15.170.000
Wesel tagih - PT Lestari Griya 15 000 000
Pend. Bunga(Rp
15.170.000 - Rp 15.000.000) 100
000
Untuk
mencatat pendiskontoan wesel tagih.
Bila
hasil yang diperoleh dari pendiskontoan itu lebih kecil dari nilai pokok pinjaman yang ada pada wesel tagih, maka penerima
pembayaran akan mencatat selisih
tersebut sebagai beban bunga. Misalkan PT Murah Hati hanya mendapatkan uang sebesar Rp 14.980.000 dari pendiskontoan wesel
tagihnya, maka jurnal yang dilakukan untuk mencatat transaksi ini adalah:
9 Desember 2013
Kas 14.980.000
Beban Bunga 20.000
Wesel Tagih - PT Lestari Griya 15.000.000
Istilah tingkat diskonto dipergunakan untuk
membedakan pendapatan bunga yang diperoleh penerima
pembayaran dengan pendapatan bunga yang diperoleh pembeli wesel tagih. Pada
dasarnya diskonto adalah tingkat bunga.
F.
KEWAJIBAN
BERSYARAT PADA PENDISKONTOAN WESEL TAGIH
Pendiskontoan wesel tagih akan menimbulkan kewajiban
bersyarat. Bila pembuat dari wesel
tagih tersebut (dalam contoh kita; PT Lestari Griya) tidak dapat membayar hutangnya pada penerima pembayaran yang
baru pada saat jatuh tempo, maka penerima pembayaran yang sebenarnya
harus membayar pada bank sejumlah uang yang seharusnya
dibayar oleh pembuat tersebut. Bila PT Lestari Griya membayar hutangya, maka PT Murah Hati dapat
melupakan wesel tagih yang didiskontokan tersebut,
tetapi bila PT Lestari Griya tidak membayar, maka PT Murah Hati kini benar-benar mempunyai kewajiban
untuk membayar pada bank.
Kewajiban bersyarat ini muncul pada saat pendiskontoan
wesel tagih sampai dengan saat wesel tagih tersebut
jatuh tempo. Dalam contoh kita, kewajiban bersyarat akan terjadi mulai tanggal 9 Desember 2013 saat
PT Murah Hati mendiskontokan wesel tersebut
sampai dengan tanggal 18 Januari 2014 saat wesel tersebut jatuh tempo.
Kewajiban bersyarat tidak dilaporkan bersama-sama dengan
kewajiban aktual dalam neraca. Bagaimanapun juga kewajiban bersyarat belum
benar-benar merupakan hutang. Walaupun demikian, setiap pembaca laporan keuang- an harus diingatkan
bahwa perusahaan tersebut memiliki hutang potensial. Kebanyakan perusahaan melaporkan kewajiban bersyarat ini sebagai
catatan kaki pada laporan keuangan.
Karena itu, pada neraca akhir dari PT Murah Hati akan terdapat catatan kaki seperti di bawah ini:
Tertanggal 31 Desember 2013, perusahaan mempunyai
kewajiban bersyarat atas pendiskontoan
wesel tagi sebesar Rp 15.000.000.
G.
WESEL TAGIH
YANG TIDAK DIBAYAR
Bila pembuat tidak dapat membayar wesel tagih pada
saat jatuh tempo, penerima pembayaran
masih mempunyai klaim atas wesel
tersebut. Biasanya penerima pembayaran
memindahkan klasifikasi wesel
tagih tersebut menjadi piutang dagang. Penerima pembayaran mencatat
pendapatan bunga atas wesel tersebut dan mendebit akun Piutang Dagang sebesar nilai wesel tagih tersebut pada
saat jatuh tempo.
Misalkan toko Permata Indah memiliki wesel tagih yang
berjangka waktu 6 bulan dengan tingkat bunga 10
persen yang bernilai Rp 1.200.000 dan tuan Hobenkato. Pada tanggal 3 Pebruari, pada saat jatuh
tempo, ternyata tuan Hobenkato
tidak dapat membayar hutangnya. Jurnal yang akan dibuat oleh toko Permata Indah adalah:
3 Pebruari
Piutang dagang - Tuan Hobenkato
[Rp
1.200.000 + (Rp 1.200.000X0,10X6/12)] 1.260.000
Wesel tagih - Tuan Hobenkato 1.200.000
Pendapatan Bunga (Rp 1.200.000 X0,10 X 6/12) 60.000
Untuk mencatat wesel tagih yang tidak dapat dibayar.
Walaupun demikian, toko Permata Indah akan tetap mengejar
tuan Hobenkato agar membayar hutangnya. Setelah
diklasifikasikan menjadi piutang dagang, maka piutang
dagang ini juga harus mendapatkan perhatian khusus dalam upaya penagihannya. Apabila di kemudian hari, ternyata
tuan Hobenkato memang tidak dapat membayar, maka piutang dagang dari tuan
Hobenkato ini akan dihapuskan dengan
mengurangkan penyisihan piutang tak tertagih, seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya.
Pembuat bisa
saja tidak membayar hutangnya setelah wesel tersebut didis- kontokan oleh penerima pembayaran. Misalkan dalam
contoh kita terdahulu, PT Lestari Griya
ternyata tidak dapat membayar wesel tagihnya yang berjumlah Rp 15.375.000
padahal wesel tagih tersebut telah didiskontokan oleh PT Murah Hati ke bank.
Bila hal demikian terjadi, maka bank akan membebani PT Murah Hati dengan biaya protes dan meminta PT
Murah Hati untuk membayar wesel tagih
tersebut. Misalkan PT Murah Hati selain membayar wesel tagih sejumlah nilai jatuh temponya, juga membayar biaya protes sebesar
Rp 25.000 ke bank. Hal ini akan membuat PT Lestari
Griya memiliki kewajiban untuk membayar kepada PT Murah Hati sebesar nilai yang dibayarkan PT Murah
hati ke bank. Bila ternyata PT Lestari
Griya membayar piutangnya, maka jurnal yang akan dibuat PT Murah Hati adalah:
18 Januari 2014
Piutang dagang –
PT Lestari Griya(Rp
15.375.000 + Rp 25.000) 15.400.000
Kas 15.400.000
Pencatatan pembayaran uang kas oleh PT Griya Lestari
akan dicatat sebagai- mana mestinya, tergantung dari
kejadian apa yang terjadi. Bila PT Murah Hati membebani
PT Lestari Griya tambahan bunga, maka jurnal yang akan dicatat adalah mendebit kas dan mengkredit piutang dagang
dan pendapatan bunga.
Pelaporan Piutang Dagang dan Penyisihan: PerusahaanAktual
Sekarang, mari kita melihat bagaimana cara beberapa
perusahaan melaporkan piutang
dagang serta penyisihan piutang tak tertagihnya dalam neraca. Istilah yang dipergunakan mungkin sedikit berbeda, tapi anda akan
dapat memahami laporan keuangan
tersebut dengan cara menerapkan apa yang telah anda pelajari dalam bab ini.
PT Aqua Golden Mississippi, salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang minuman melaporkan piutang
usahanya dalam golongan aktiva lancar sebagai
berikut:
|
2013
|
2012
|
Piutang
usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp
190.807.336 untuk tahun 2013 dan Rp 62.983.068 untuk tahun 2012
|
Rp
14.152.161.435
|
Rp
14.783.300.044
|
Dengan demikian, dalam neraca perusahaan tersebut akan
melihat jumlah piutang usaha perusahaan sekaligus jumlah
penyisihannya. Adakalanya perusaha- an
hanya menempatkan jumlah piutang usaha
bersih dalam neracanya, dan apabila pemakai laporan keuangan ini
mengetahui jumlah penyisihan piutang tak tertagih,maka sipemakai laporan keuangan tersebut harus melihatnya pada bagian
catatan atas laporan keuangan,
seperti contoh dari neraca PT Unilever Indonesia dibawah ini:
|
Catatan
|
dalam jutaan rupiah
|
|
2015
|
2014
|
||
Piutang
Usaha
|
6
|
Rp 89.239
|
Rp 73.829
|
Apabila kita melihat catatan 6 pada bagian catatan atas
laporan keuangan dari PT Unilever Indonesia, maka
akan terlihat penyajian sebagai berikut:
|
dalam jutaan rupiah
|
|
2015
|
2014
|
|
Piutang
Usaha
Penyisihan
Piutang Diragukan
|
Rp 89.239
(411)
|
Rp 73.829
(300)
|
Selain itu terdapat juga perusahaan yang melaporkan
piutang usahanya dalam jumlah yang utuh tanpa
membuat penyisihan tertentu. Hal ini dikarenakan manajemen yakin bahwa semua
piutang tersebut pasti dapat ditagih, seperti yang terlihat pada PT Indorayon.
|
Catatan
|
dalam jutaan rupiah
|
|
2015
|
2014
|
||
Piutang
Usaha
|
7
|
Rp
101.246
|
Rp
23.478
|
Pada catatan atas laporan keuangan PT Indorayon nomor 7
terdapat pernyata- an sebagai
berikut:
"Piutang usaha diperoleh dari penjualan pulp dan
rayon fiber. Per 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat
piutang ragu-ragu, dan manajemen memandang tidak
perlu adanya penyisihan untuk piutang ragu-ragu.
Penggunaan
Informasi Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan
Urutan akun yang ada dalam neraca, biasanya disusun
berdasarkan urutan likuiditas. Kas menjadi akun
yang pertama karena kas memang merupakan alat untuk mengadakan pertukaran dan dapat digunakan untuk
membeli berbagai macam barang dan membayar beban usaha perusahaan. Piutang
dagang tidak selikuid kas, karena piutang
dagang harus ditagih terlebih dahulu supaya menjadi kas. Sedangkan persediaan barang dagang lebih tidak
likuid dibandingkan dengan piutang
dagang, karena persediaan tersebut harus dijual terlebih dahulu sebelum menjadi piutang yang nantinya akan ditagih. Gambar1 pada Modul 3 memberikan contoh penyajian akun tersebut di dalam neraca.
Rasio. Dalam
mengambil keputusan, pengelola dan pemilik perusahaan harus menganalisa rasio likuiditas dari perusahaan. Salah satu alat untuk mengukur likuiditas adalah rasio cepat. Rasio cepat
mengasumsikan bahwa semua kewajiban
lancar perusahaan dapat segera dibayar dengan menggunakan aktiva yang paling likuid setelah kas. Tiga kategori aktiva yang
paling likuid adalah kas, surat-surat
berharga dan piutang dagang. Surat berharga merupakan aktiva yang paling likuid setelah kas, karena surat berharga
tersebut dapat dikonversikan menjadi kas
kapan saja atas kehendak perusahaan. Rumus dari rasio cepat adalah:
Rasio
Cepat
|
Kas + Surat Berharga +
Piutang Dagang (neto)
|
Kewajiban Lancar
|
=
|
Semakin tinggi rasio cepat perusahaan, maka semakin tinggi
pula kemampu- an perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya. Naiknya
rasio cepat biasanya menunjukkan
pengelolaan bisnis perusahaan yang lebih baik.
Persediaan
tidak diikutkan dalam rasio cepat karena terkadang kita meng- alami kesulitan untuk menjual barang dagang. Perusahaan
bisa saja memiliki rasio lancar yang tinggi, tapi
memiliki rasio cepat yang rendah, karena sebagian besar aktiva lancar perusahaan
terdiri dari persediaan barang dagang. Yang harus anda ingat adalah persediaan barang dagang akan kita
ikutkan dalam penghitunganrasio
lancar, tapi akan kita keluarkan dalam penghitungan rasio cepat.
Berapakah nilai rasio cepat yang baik? Biasanya itu tergantung
dari masing-masing industry. Tapi biasanya
rasio cepat yang besarnya 1 sudah dianggap aman untuk perusahaan tersebut.
Setelah
perusahaan tersebut melakukan penjualan secara kredit, rnaka tahap penting berikutnya adalah tahap penagihan
piutang. Ada beberapa rasio yang
dapat dipergunakan untuk menilai pengelolaan piutang dagang perusahaan. Jangka waktu penagihan, mengukur berapa lama waktu
yang diperlukan perusahaan untuk
menagih rata-rata piutangnya. Semakin pendek jangka waktu penagihannya, semakin cepat pula perusahaan dapat
mempergunakan kas tersebut untuk
operasi perusahaan. Sebaliknya, semakin lama jangka waktu penagihan, semakin tertunda pula ter- sedianya kas untuk melakukan kegiatan usaha. Cara untuk melakukan jangka waktu penagihan dapat dilakukan
dalam dua tahap :
Penjualan
per hari
|
Penjualan Bersih
|
365 hari
|
=
|
1.
|
2.
|
Jangka
waktu penagihan
|
=
|
Saldo rata-rata piutang
dagang
|
Penjualan per hari
|
Saldo awal + Saldo akhir
piutang dagang netto / 2
|
Penjualan per hari
|
=
|
Lamanya jangka waktu penagihan tergantung dari kebijakan
kredit yang diberikan perusahaan. Misalkan
syarat penjualan net 30, berarti piutang harus dapat ditagih perusahaan dalam
jangka waktu kurang lebih 30 hari. Bila ada potongan penjualan seperti 2/10 n/30, maka jangka waktu
penagihan diharapkan akan menjadi
lebih pendek. Syarat pembayaran net 45 atau net 60 akan menghasilkan jangka waktu penagihan yang lebih lama.
Perusahaan harus benar-benar memperhatikan jangka waktu penagihannya. Bila
jangka waktu penagihan semakin
lama, maka perusahaan harus mencari sumber dana yang lain untuk mebiayai piutang dagang tersebut, misalnya dengan
melakukan pinjaman . Dalam periode
resesi, langganan biasanya akan membayar lebih lambat, dan jangka waktu penagihan yang lama biasanya tidak dapat dihindari lagi.
Situasi seperti ini akan menimbulkan tantangan bagi
analis keuangan. Investor dan kreditur tidak akan melakukan evaluasi terhadap
perusahaan hanya dengan mempergunakan satu atau dua rasio saja. Sebaliknya,
mereka akan melakukan analisis
yang menyeluruh terhadap perusahaan berdasarkan informasi yang dapat mereka peroleh. Mereka lalu akan bertanya "bagaimana
impresi keseluruhan mengenai kekuatan perusahaan ini ?" .
H. KOMPUTER DAN PIUTANG DAGANG
Akuntansi piutang bagi perusahaan seperti Auto 2000
mengharuskan adanya pemindahbukuan pada akun-akun
setiap pelanggan setiap bulan, karena adanya transaksi penjualan kredit dan penagihan piutang. Metode
akun- tansi secara manual tidak dapat mengikuti kecepatan transaksi yang terjadi.
Sistem Pengorderan dan Pengiriman dapat dihubungkan dengan sistem penagihan yang secara otomatis
akan membuat faktur bagi pelanggan dan mendebit akun
piutang dagang mereka. Komputer kemudian akan membuat faktur penjualannya. Pada saat yang
bersamaan, komputer akan menghasilkan
pencatatan yang akan memberikan rincian hasil penjualan dalam periode tersebut. Hasil cetakan itu akan diperiksa dan
disetujui. Akhirnya, pemindah- bukuan secara komputer ke buku besar dan buku besar
tambahan piutang dagang juga dilakukan.
ILUSTRASISOAL
Misalkan PT Dimastri melakukan transaksi-transaksi sebagai
berikut:
2014
1 April Meminjamkan uang pada Tuan Miskiran sebesar Rp 8.000.000, danmenerima
wesel tagih berjangka waktu satu tahun dengan tingkatbunga19%.
1 Juni Wesel
tagih dari Tuan Miskiran didiskontokan pada bank dengan tingkatdiskonto 12%
30 Nop Meminjamkan uang pada Tuan Ramiyus sebesar Rp 6.000.000, danmenerima wesel tagih berjangka waktu 3 bulan dengan
tingkat bunga 11%
2015
28 Peb Diterima uang hasil pelunasan wesel tagih dari Tuan Ramiyus yang
jatuh tempo.
Periode akuntansi PT Dimastri berakhir pada tanggal 31
Desember
Diminta
1.
Catatlah
transaksi yang terjadi pada PT Dimastri pada tanggal 1 April, 1 Juni,dan 30 Nopember 2014.
2.
Buatlah ayat
jurnal penyesuaian yang diperlukan per tanggal 31 Desember2014.
3.
Buatlah
jurnal untuk mencatat penerimaan pelunasan wesel tagih dari TuanRamiyus pada tanggal 28 Pebruari 2015
4.
Transaksi
manakah yang menimbulkan kewajiban bersyarat bagi PT Dimastri,sejak kapankah kewajiban bersyarat tersebut muncul ? Dan
kapan kewajibanbersyarat tersebut berakhir?
5.
Buatlah
catatan kaki bagi PT Dimastri untuk melaporkan kewajibanbersyaratnya!
Jawaban Ilustrasi Soal
Jawaban 1
2014
1 April Wesel Tagih -
Tuan Miskiran 8.000.000
Kas 8.000.000
1 Juni Kas 7.920.000
Beban Bunga 80.000
Wesel Tagih-Tuan Miskiran 8.000.000
Cara
Perhitungan :
Pinjaman Pokok Rp 8.000.000
+ Bunga (8.000.000 X 0,11 X
12/12) Rp 800.000
Nilai jatuh tempo Rp 8.800.000
- Diskonto (8.800.000 X 0,12 X 10/12) Rp 880.000
Uang yang diperoleh Rp 7.920.000
30 Nop Wesel Tagih - Tuan
Ramiyus 6.000.000
Kas 6.000.000
Jawaban 2
Ayat
Jurnal Penyesuaian
2014
31 Des Piutang
Bunga (6.000.000
X 0,11 X 1/12) 55.000
Pendapatan Bunga 55.000
Jawaban 3
2015
28 Peb Kas
6.000.000
+ (6.000.000 X 0,11 X 3/12) 6.165.000
Wesel Tagih
- Tuan Ramiyus 6.000.000
Piutang
Bunga 55.000
Pendapatan
Bunga (6.000.000
X 0,11 X 2/12) 110.000
Jawaban 4
Pendiskontoan wesel tagih Tuan Miskiran akan menyebabkan timbulnya
kewajiban bersyarat bagi PT Dimastri. Kewajiban bersyarat tersebut muncul pada
tanggal pendiskontoan wesel tagih (1 Juni) sampai tanggal jatuh tempo dari
wesel tagih tersebut (1 April 2015).
Jawaban 5
Catatan XX - Kewajiban Bersyarat: Pada tanggal 31 Desember 2014,
perusahaan mempunyai kewajiban bersyarat atas wesel tagih sebesar Rp 8.000.000
yang didiskontokan pada bank.
meminjamkan kesaksian untuk Anda apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
AntwoordVee uitApakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi tagihan Anda, Memulai atau memperluas bisnis Anda?
Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dari Pemberi Pinjaman keras atau Bank karena tingginya biaya / persyaratan pinjaman?
Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk alasan yang sah?
Maka khawatir kami datang untuk menawarkan pinjaman kepada pelamar yang tertarik baik lokal maupun luar negeri tidak peduli jenis kelamin atau lokasi tetapi usia harus 18 tahun ke atas.
Kembali ke kami untuk negosiasi jumlah yang Anda butuhkan akan menjadi keputusan yang bijaksana.
JENIS PINJAMAN KAMI
Pinjaman ini dibuat untuk membantu klien kami secara finansial, dengan tujuan mengurangi beban keuangan. Untuk alasan apa pun, pelanggan dapat menemukan rencana pinjaman yang sesuai dari perusahaan kami yang memenuhi persyaratan keuangan.
Data pemohon:
1) Nama Lengkap:
2) Negara
3) Alamat:
4) Seks:
5) Bekerja:
6) Nomor Telepon:
7) Posisi saat ini di tempat kerja:
8 Penghasilan bulanan:
9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
10) Periode pinjaman:
11) Apakah Anda mendaftar sebelumnya:
12) Tanggal Lahir:
Hubungi perusahaan pinjaman Gloria S melalui email:
{gloriasloancompany@gmail.com} atau
Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
Best Desse desember
Hierdie opmerking is deur die outeur verwyder.
AntwoordVee uitWah. super sekali kak penjelasanya.
AntwoordVee uitKunjungi akuntansimandiri.blogspot.com untuk materi akuntansi, pajak, audit, dan manajemen keuangan serta download ebook dan latihan soal pilihan.
Kunjungi yukbelireksadana.blogspot.com untuk mengetahui tentang investasi masa kini khususnya tentang reksadana.
kunjungi bimbelcpns.blogspot.com untuk download latihan soal tes CPNS