Woensdag 08 Mei 2013

AKUNTANSI UNTUK WESEL TAGIH



 

PENGANTAR AKUNTANSI 2

Dosen : Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Ak.

 

 


MODUL  4

AKUNTANSI UNTUK WESEL TAGIH








FAKULTAS EKONOMI - JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013



MODUL 4
AKUNTANSI WESEL TAGIH

Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, wesel tagih merupakan bentuk perjanjian yang lebih formal dibandingkan dengan piutang dagang. Orang yangmeminjam akan menandatangani semacam surat perjanjian yang menandakan bahwa dia hendak meminjam uang. Sebelum itu, kita akan membahas beberapa definisi yang dipergunakan dalam pembahasan mengenai wesel tagih ini:
§  Surat promes, merupakan suatu janji tertulis dari debitur yang menyatakanbahwa ia akan membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal tertentu.
§  Pembuat merupakan orang yang menandatangani wesel atau perjanjian untukmembayar sejumlah uang yang tertera pada perjanjian tersebut.Pembuatadalah sang debitur.
§  Penerima pembayaran adalah orang, kepada siapa pembuat akan melakukan pembayaran di masa yang akan datang. Penerima pembayaran adalah sang kreditur.
§  Pinjaman pokok adalah jumlah yang dipinjamkan oleh penerimapembayaran kepada pembuat.
§  Bunga merupakan pendapatan yang diterima penerima pembayaran karenaia meminjamkan uang, dan merupakan beban bagi pembuat karena iameminjam uang tersebut.
§  Periode bunga merupakan periode dimana bunga diperhitungkan. Periode ini dimulai pada tanggal pembuatan surat promes sampai pada tanggal jatuh tempo wesel tagih.
§  Tingkat bunga berupa suatu persentase yang akan dikalikan dengan pinjamanpokok untuk menghitung jumlah bunga dari wesel tagih tersebut.
§  Tanggal jatuh tempo merupakan tanggal dimana pembayaran terakhir akandilakukan.
§  Nilai jatuh tempo merupakan jumlah dari pinjaman pokok dan bunga padasaat tanggal jatuh tempo dari wesel tagih.

A.   MENENTUKAN TANGGAL JATUH TEMPO WESEL TAGIH
Beberapa wesel tagih biasanya mencantumkan tanggal wesel tersebut jatuh tempo. Bila periode jatuh tempo tersebut ditentukan dengan bulan, maka tanggal jatuh tempo dari wesel tersebut akan jatuh pada tanggal yang sama dengan tanggal wesel tersebut dikeluarkan. Misalkan wesel tagih dengan periode 6 bulan yang dikeluarkan pada tanggal 16 Pebruari akan jatuh tempo pada tanggal 16 Agustus.
Bila periode tersebut ditetapkan dalam hari, maka tanggal jatuh tempo akan ditentukan dengan menghitung hari sejak tanggal wesel tersebut dikeluarkan. Wesel tagih yang berumur 120 hari yang dkeluarkan pada tanggal 14 September 2012 akan jatuh tempo pada tanggal 12 Januari 2013, seperti yang terlihat pada perhitungan di Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Jangka Waktu Jatuh Tempo Wesel Tagih
Bulan
Jumlah hari
Jumlah total
September 2012
Oktober 2012
November 2012 Desember 2012
Januari 2013
30 – 14 = 16
31
30
31
12
16
47
77
108
120


B.   PERHITUNGAN BUNGA WESEL TAGIH

Rumus untuk menghitung bunga adalah:
Pinjaman Pokok
Tingkat
Bunga
Waktu
Jumlah
X
X
=
Dengan menggunakan data yang ada pada Gambar 1, Bank Dewa-Dewi meng- hitung bunga yang akan ia dapat dari wesel tagih tersebut.
Pinjaman Pokok
Tingkat
Bunga
Waktu
Jumlah
X
X
=
Rp 1.000.000
0,09
1 Tahun
Rp 90.000

Gambar 1. Surat Promes
 Pokok
Surat Perjanjian

Rp 1.000.00030 Sep 19x7
Jumlah                        Tanggal

Untuk barang yang saya terima, saya berjanji membayar pada

Bank Dewa Dewi

Satu juta rupiah
Pada 30 September 19x8
Ditambah bunga sebesar 9% pertahun

                                        TTD
Awal Periode Bunga
 Pokok
Penerima
Awal Periode Bunga
Pembuat
Tingkat Bunga
Nilai jatuh tempo dari wesel tagih tersebut adalah Rp 1.090.000 (Rp 1.000.000 pokok + Rp 90.000 bunga). Anda lihat bahwa kolom waktu besarnya adalah 1, karena wesel tagih tersebut berjangka waktu 1 tahun.
Bila periode wesel tagih dinyatakan dalam bulan, maka perhitungan bunga akan didasarkan pada 12 bulan. Wesel tagih sebesar Rp 2.000.000, 3 bulan, 15 persen akan mendapatkan bunga sebesar:
Pinjaman Pokok
Tingkat
Bunga
Waktu
Jumlah
X
X
=
Rp 2.000.000
0,15
3/12
Rp 75.000

Bila periode wesel tagih dinyatakan dalam hari, maka perhitungan bunga akan didasarkan pada 360 hari. Bunga yang diperoleh dari wesel tagih sebesar Rp 5.000.000, 60 hari, 12 persen adalah:
Pinjaman Pokok
Tingkat
Bunga
Waktu
Jumlah
X
X
=
Rp 5.000.000
0,012
60/30
Rp 100.000

C.   PENCATATAN WESEL TAGIH
Bila kita mengambil contoh dari Gambar 1, setelah Diaz menandatangani wesel dan menyerahkannya pada bank, maka Bank Dewa-Dewi akan memben uang pada Tuan Diaz Rp 1.000.000. Pada saat jatuh tempo, tuan Diaz akan membayar Rp 1.090.000 (Rp 1.000.000 pokok pinjaman + Rp 90.000 bunga) pada bank tersebut. Jurnal yang dilakukan oleh bank adalah:

30 September 19X7
                                      Wesel Tagih - Tuan Diaz                                                  1.000.000
Kas                                                                                          1.000.000
Untuk mencatat pinjaman.

30 September 19X8
Kas                                                                                       1.090.000
Wesel Tagih - Tuan Diaz                                                       1.000.000
Pendapatan Bunga (Rp 1.000.000 X 0,09 X 1)                 90.000
Untuk mencatat penagihan yang jatuh tempo.

Adakalanya perusahaan yang menjual barang dagang menerima wesel tagih sebagai alat pembayaran. Hal ini biasanya terjadi apabila syarat pembayaran yang disetujui lebih panjang dari syarat pembayaran piutang dagang biasa yang berkisar antara 30 - 60 hari.
Misalkan pada tanggal 20 Oktober 2013, PT Murah Hati menjual peralatan bernilai Rp 15.000.000 pada kontraktor PT Lestari Griya. PT Lestari Griya kemudian menandatangani wesel berjangka waktu 90 hari dengan tingkat bunga 10 persen per tahun. Berdasarkan transaksi tersebut, jurnal yang akan dicatat PT Murah Hati adalah:

20 Oktober 2013
Wesel Tagih - PT Lestari Griya                                        15.000.000
Pendapatan                                                                                          15.000.000
Untuk mencatat penjualan.

18 Januari 2014
Kas                                                                                               15.375.000
Wesel Tagih - PT Lestari Griya                                                    15.000.000
Pend. bunga (Rp 15.000.000 X 0,10 X 90/360)                                   375.000
Untuk mencatat penagihan pada saat jatuh tempo.

Perusahaan juga dapat menerima wesel tagih untuk mengganti piutang dagang dari langganan yang tidak dapat membayar dalam jangka waktu 30 - 60 hari. Langganan tersebut akan menandatangani wesel dan memberikannya pada perusahaan tersebut.
Misalkan PT Angin Mamiri memperkirakan bahwa ia tidak dapat membayar hutang dagangnya pada PT Murah Hati. Hutang tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 15 hari. Dalam hal ini PT Angin Mamiri akan mengeluarkan wesel untuk menggantikan hutang dagangnya. Wesel tagih tersebut berjangka waktu satu tahun dengan tingkat bunga 9% dan mempunyai nilai pokok sebesar Rp. 2.400.000. Jurnal yang akan dilakukan oleh PT Murah Hati adalah:

Wesel Tagih - PT Angin Mamiri                                         2.400.000
Piutang dagang PT Angin Mamiri                                                  2.400.000

Mengapa perusahaan mau menerima wesel tagih dan bukannya memaksa langganan untuk membayar piutang yang jatuh tempo tersebut? Perusahaan memang ingin agar langganan dapat membayar, tetapi mereka menyadari bahwa saat ini langganan tersebut belum memiliki uang. Wesel tagih merupakan suatu alat yang dapat digunakan perusahaan untuk menuntut secara hukum apabila nantinya langganan tersebut benar-benar tidak dapat membayar. Tambahan lagi, wesel tagih juga didukung oleh jaminan berupa harta yang dapat disita perusahaan bila langganan tersebut tidak membayar tepat pada waktunya. Kesabaran dari perusahaan akan mendapatkan imbalan berupa pendapatan bunga yang diperoleh dari wesel tagih tersebut.

D.  PENDAPATAN BUNGAN YANG BELUM DITERIMA
Wesel tagih dapat saja masih belum jatuh tempo pada saat akhir periode akuntansi. Pendapatan bunga yang belum diterima tapi sudah menjadi hak perusahaan dalam periode tersebut harus dicatat sebagai bagian dari pen- dapatan perusahaan dalam periode tersebut.
Mari kita teruskan dengan contoh wesel tagih dari PT Angin Mamiri yang diterima oleh PT Murah Hati. Periode akuntansi PT Murah Hati berakhir pada tanggal 31 Desember. Berapakah total pendapatan bunga yang didapat PT Murah Hati pada tahun 2011? Dan berapa pada tahun 2012?
PT Murah Hati akan memperoleh pendapatan bunga selama 3 bulan dalam tahun 2011 - bulan Oktober, November, Desember. Pada tahun 2012, PT MurahHatiakanmernperoleh Pendapatan bunga selama 9 bulan - dari bulan Januari sampai September. Dengan demikian, pada tanggal 31 Desember 2011 PT Murah Hati akan membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat pendapatan bunga yang belum diterima:

31 Desember 2011
Piutang Bunga (Rp 2.400.000 X 0,09 X 3/12)                            54.000
Pendapatan Bunga                                                                                54.000
Untuk mencatat pendapatan bunga yang belum diterima perusahaan tahun 2011.

Pada saat jatuh tempo, PT Murah Hati akan mencatat penagihan nilai pokok dan bunga wesel tagih sebagai berikut:

30 September 2012
Kas [Rp 2.400.000 + (Rp 2.400.000 X 0,09)]                          2.616.000
Wesel Tagih - PT Angin Mamiri                                                     2.400.000
Piutang Bunga (Rp 2.400.000 X0,09X3/12)                                        54.000
Pendapatan Bunga (Rp 2.400.000 X0,09 X 9/12)                              162.000
Untuk mencatat penagihan wesel tagih dimana sebagian dari pendapatan bunga telah dicatat sebelumnya.

Jurnal yang dibuat untuk mencatat pendapatan bunga yang belum diterima pada tahun 2011 dan untuk mencatat penagihan pada tahun 2012 akan memberikan jumlah pendapatan bunga yang benar untuk setiap periode.

E.   PENDISKONTOAN WESEL TAGIH
Penerima pembayaran wesel tagih mungkin saja memerlukan uang kas sebelum wesel tagih tersebut jatuh tempo. Apabila hal ini terjadi, maka penerima pembayaran tersebut dapat menjual wesel tagihnya. Wesel tagih merupakan suatu alat yang dapat dipindahkan hak kepemilikannya dari satu orang ke orang lain, dan bahkan bisa dijual secara kas. Misalkan untuk memperoleh kas dengan lebih cepat, kreditur terkadang menjual wesel tagih tersebut kepada pihak lain sebelum wesel tagih tersebut jatuh tempo. Kreditur tersebut akan mengendorse wesel tersebut dan memberikannya kepada pembeli wesel --biasanya berupa bank--yang nantinya akan menagih wesel tersebut pada saat jatuh tempo.
Menjual wesel tagih sebelum saat jatuh tempo dinamakan pendiskontoan wesel tagih, karena orang yang menjual wesel tagih tersebut akan menerima uang lebih kecil dari yang akan diterimanya pada saat jatuh tempo nanti.
Kembali pada persoalan PT Murah Hati dan PT Lestari Griya, anda ingat bahwa tanggal jatuh tempo dari wesel tagih yang dibuat PT Lestari Griya adalah 18 Januari 2014. Misalkan pada tanggal 9 Desember 2013 PT Murah Hati mendiskontokan wesel ini pada Bank Dewa-Dewi. Periode diskonto yaitu jumlahhari antara saat wesel tersebut didiskontokan dengan saat wesel tersebut jatur tempo (dimana wesel tersebut dipegang oleh bank) adalah 40 hari, 22 had di bulan Desember dan 18 hari di bulan Januari. Misalkan bank Dewa-Dewi menggunakan tingkat bunga 12 persen untuk mendis- kontokan wesel tersebut. Bank akan menggunakan tingkat diskonto yang lebih tinggi dari tingkat bunga pada wesel tagih, karena bank ingin memperoleh pendapatan yang setinggi mungkin. Sebaliknya, PT Murah Hati mau menerima tingkat bunga yang lebih tinggi tersebut, karena perusahaan ingin memperoleh kas yang secepatnya. Nilai wesel tagih setelah didiskontokan disebut dengan nilai tunai yang merupakan nilai yang diterima oleh PT Murah Hati dari bank. Cara mencari nilai tunai tersebut adalah sebegai berikut:
Pinjaman pokok                                                  Rp 15.000.000
+  Bunga (15.000.000 X 0,10 X 90/360)                    375.000
Nilai pada saat jatuh tempo                                    15.375.000
-  Diskonto (15.375.000 X 0,12 X 40/360)            (   205.000)
Nilai tunai                                                             Rp 15.170.000

Rp 170.000
Rp 170.000

Pada saat jatuh tempo, bank akan mendapatkan uang sebesar Rp 15.375.000 dari si pembuat wesel tagih dan memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp 205.000.
Cobalah anda perhatikan dua hal dalam perhitungan di atas: (1) Tingkat diskonto dihitung berdasarkan nilai wesel tagih pada saat jatuh tempo (nilai pokok + bunga), bukannya nilai wesel tagih (2) Periode diskonto dihitung mundur dari tanggal jatuh tempo (18 Januari 2014) sampai saat diskonto (9 Desember 2013). Ikuti gambar ini.
Gambar 2. Alur Perhitungan Diskonto Wesel Tagih
20 Oktober 2013
90 Hari
18 Januari 2014
Pokok
Rp 15.000.000
+
Bunga
Rp 375.000
Jatuh Tempo
Rp 15.375.000
=
9 Desember 2013
40 Hari
18 Januari 2014
Diterima
Rp 15.170.000
Diskonto
Rp 205.000
Jatuh Tempo
Rp 15.375.000
=
-

Jurnal yang akan dibuat oleh PT Murah Hati pada saat pendiskontoan wesel tagih tersebut adalah:
9 Desember 2013
Kas                                                                                               15.170.000
Wesel tagih - PT Lestari Griya                                                      15 000 000
Pend. Bunga(Rp 15.170.000 - Rp 15.000.000)                                    100 000
Untuk mencatat pendiskontoan wesel tagih.

Bila hasil yang diperoleh dari pendiskontoan itu lebih kecil dari nilai pokok pinjaman yang ada pada wesel tagih, maka penerima pembayaran akan mencatat selisih tersebut sebagai beban bunga. Misalkan PT Murah Hati hanya mendapatkan uang sebesar Rp 14.980.000 dari pendiskontoan wesel tagihnya, maka jurnal yang dilakukan untuk mencatat transaksi ini adalah:

9 Desember 2013
Kas                                                                                               14.980.000
Beban Bunga                                                                                 20.000
Wesel Tagih - PT Lestari Griya                                                    15.000.000

Istilah tingkat diskonto dipergunakan untuk membedakan pendapatan bunga yang diperoleh penerima pembayaran dengan pendapatan bunga yang diperoleh pembeli wesel tagih. Pada dasarnya diskonto adalah tingkat bunga.

F.   KEWAJIBAN BERSYARAT PADA PENDISKONTOAN WESEL TAGIH
Pendiskontoan wesel tagih akan menimbulkan kewajiban bersyarat. Bila pembuat dari wesel tagih tersebut (dalam contoh kita; PT Lestari Griya) tidak dapat membayar hutangnya pada penerima pembayaran yang baru pada saat jatuh tempo, maka penerima pembayaran yang sebenarnya harus membayar pada bank sejumlah uang yang seharusnya dibayar oleh pembuat tersebut. Bila PT Lestari Griya membayar hutangya, maka PT Murah Hati dapat melupakan wesel tagih yang didiskontokan tersebut, tetapi bila PT Lestari Griya tidak membayar, maka PT Murah Hati kini benar-benar mempunyai kewajiban untuk membayar pada bank.
Kewajiban bersyarat ini muncul pada saat pendiskontoan wesel tagih sampai dengan saat wesel tagih tersebut jatuh tempo. Dalam contoh kita, kewajiban bersyarat akan terjadi mulai tanggal 9 Desember 2013 saat PT Murah Hati mendiskontokan wesel tersebut sampai dengan tanggal 18 Januari 2014 saat wesel tersebut jatuh tempo.
Kewajiban bersyarat tidak dilaporkan bersama-sama dengan kewajiban aktual dalam neraca. Bagaimanapun juga kewajiban bersyarat belum benar-benar merupakan hutang. Walaupun demikian, setiap pembaca laporan keuang- an harus diingatkan bahwa perusahaan tersebut memiliki hutang potensial. Kebanyakan perusahaan melaporkan kewajiban bersyarat ini sebagai catatan kaki pada laporan keuangan. Karena itu, pada neraca akhir dari PT Murah Hati akan terdapat catatan kaki seperti di bawah ini:
Tertanggal 31 Desember 2013, perusahaan mempunyai kewajiban bersyarat atas pendiskontoan wesel tagi sebesar Rp 15.000.000.

G.   WESEL TAGIH YANG TIDAK DIBAYAR
Bila pembuat tidak dapat membayar wesel tagih pada saat jatuh tempo, penerima pembayaran masih mempunyai klaim atas wesel tersebut. Biasanya penerima pembayaran memindahkan klasifikasi wesel tagih tersebut menjadi piutang dagang. Penerima pembayaran mencatat pendapatan bunga atas wesel tersebut dan mendebit akun Piutang Dagang sebesar nilai wesel tagih tersebut pada saat jatuh tempo.
Misalkan toko Permata Indah memiliki wesel tagih yang berjangka waktu 6 bulan dengan tingkat bunga 10 persen yang bernilai Rp 1.200.000 dan tuan Hobenkato. Pada tanggal 3 Pebruari, pada saat jatuh tempo, ternyata tuan Hobenkato tidak dapat membayar hutangnya. Jurnal yang akan dibuat oleh toko Permata Indah adalah:

3 Pebruari
Piutang dagang - Tuan Hobenkato
[Rp 1.200.000 + (Rp 1.200.000X0,10X6/12)]                          1.260.000
Wesel tagih - Tuan Hobenkato                                                       1.200.000
Pendapatan Bunga (Rp 1.200.000 X0,10 X 6/12)                                 60.000
Untuk mencatat wesel tagih yang tidak dapat dibayar.

Walaupun demikian, toko Permata Indah akan tetap mengejar tuan Hobenkato agar membayar hutangnya. Setelah diklasifikasikan menjadi piutang dagang, maka piutang dagang ini juga harus mendapatkan perhatian khusus dalam upaya penagihannya. Apabila di kemudian hari, ternyata tuan Hobenkato memang tidak dapat membayar, maka piutang dagang dari tuan Hobenkato ini akan dihapuskan dengan mengurangkan penyisihan piutang tak tertagih, seperti yang telah kita bicarakan sebelumnya.
Pembuat bisa saja tidak membayar hutangnya setelah wesel tersebut didis- kontokan oleh penerima pembayaran. Misalkan dalam contoh kita terdahulu, PT Lestari Griya ternyata tidak dapat membayar wesel tagihnya yang berjumlah Rp 15.375.000 padahal wesel tagih tersebut telah didiskontokan oleh PT Murah Hati ke bank. Bila hal demikian terjadi, maka bank akan membebani PT Murah Hati dengan biaya protes dan meminta PT Murah Hati untuk membayar wesel tagih tersebut. Misalkan PT Murah Hati selain membayar wesel tagih sejumlah nilai jatuh temponya, juga membayar biaya protes sebesar Rp 25.000 ke bank. Hal ini akan membuat PT Lestari Griya memiliki kewajiban untuk membayar kepada PT Murah Hati sebesar nilai yang dibayarkan PT Murah hati ke bank. Bila ternyata PT Lestari Griya membayar piutangnya, maka jurnal yang akan dibuat PT Murah Hati adalah:

18 Januari 2014
Piutang dagang –
PT Lestari Griya(Rp 15.375.000 + Rp 25.000)       15.400.000
Kas                                                                               15.400.000

Pencatatan pembayaran uang kas oleh PT Griya Lestari akan dicatat sebagai- mana mestinya, tergantung dari kejadian apa yang terjadi. Bila PT Murah Hati membebani PT Lestari Griya tambahan bunga, maka jurnal yang akan dicatat adalah mendebit kas dan mengkredit piutang dagang dan pendapatan bunga.

Pelaporan Piutang Dagang dan Penyisihan: PerusahaanAktual
Sekarang, mari kita melihat bagaimana cara beberapa perusahaan melaporkan piutang dagang serta penyisihan piutang tak tertagihnya dalam neraca. Istilah yang dipergunakan mungkin sedikit berbeda, tapi anda akan dapat memahami laporan keuangan tersebut dengan cara menerapkan apa yang telah anda pelajari dalam bab ini.
PT Aqua Golden Mississippi, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang minuman melaporkan piutang usahanya dalam golongan aktiva lancar sebagai berikut:

2013
2012
Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 190.807.336 untuk tahun 2013 dan Rp 62.983.068 untuk tahun 2012
Rp 14.152.161.435
Rp 14.783.300.044

Dengan demikian, dalam neraca perusahaan tersebut akan melihat jumlah piutang usaha perusahaan sekaligus jumlah penyisihannya. Adakalanya perusaha- an hanya menempatkan jumlah piutang usaha bersih dalam neracanya, dan apabila pemakai laporan keuangan ini mengetahui jumlah penyisihan piutang tak tertagih,maka sipemakai laporan keuangan tersebut harus melihatnya pada bagian catatan atas laporan keuangan, seperti contoh dari neraca PT Unilever Indonesia dibawah ini:

Catatan
dalam jutaan rupiah
2015
2014
Piutang Usaha
6
Rp  89.239
Rp  73.829

Apabila kita melihat catatan 6 pada bagian catatan atas laporan keuangan dari PT Unilever Indonesia, maka akan terlihat penyajian sebagai berikut:

dalam jutaan rupiah
2015
2014
Piutang Usaha
Penyisihan Piutang Diragukan
Rp  89.239
(411)
Rp  73.829
(300)

Selain itu terdapat juga perusahaan yang melaporkan piutang usahanya dalam jumlah yang utuh tanpa membuat penyisihan tertentu. Hal ini dikarenakan manajemen yakin bahwa semua piutang tersebut pasti dapat ditagih, seperti yang terlihat pada PT Indorayon.

Catatan
dalam jutaan rupiah
2015
2014
Piutang Usaha
7
Rp 101.246
Rp 23.478

Pada catatan atas laporan keuangan PT Indorayon nomor 7 terdapat pernyata- an sebagai berikut:
"Piutang usaha diperoleh dari penjualan pulp dan rayon fiber. Per 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat piutang ragu-ragu, dan manajemen memandang tidak perlu adanya penyisihan untuk piutang ragu-ragu.
Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan
Urutan akun yang ada dalam neraca, biasanya disusun berdasarkan urutan likuiditas. Kas menjadi akun yang pertama karena kas memang merupakan alat untuk mengadakan pertukaran dan dapat digunakan untuk membeli berbagai macam barang dan membayar beban usaha perusahaan. Piutang dagang tidak selikuid kas, karena piutang dagang harus ditagih terlebih dahulu supaya menjadi kas. Sedangkan persediaan barang dagang lebih tidak likuid dibandingkan dengan piutang dagang, karena persediaan tersebut harus dijual terlebih dahulu sebelum menjadi piutang yang nantinya akan ditagih. Gambar1 pada Modul 3 memberikan contoh penyajian akun tersebut di dalam neraca.
Rasio. Dalam mengambil keputusan, pengelola dan pemilik perusahaan harus menganalisa rasio likuiditas dari perusahaan. Salah satu alat untuk mengukur likuiditas adalah rasio cepat. Rasio cepat mengasumsikan bahwa semua kewajiban lancar perusahaan dapat segera dibayar dengan menggunakan aktiva yang paling likuid setelah kas. Tiga kategori aktiva yang paling likuid adalah kas, surat-surat berharga dan piutang dagang. Surat berharga merupakan aktiva yang paling likuid setelah kas, karena surat berharga tersebut dapat dikonversikan menjadi kas kapan saja atas kehendak perusahaan. Rumus dari rasio cepat adalah:
Rasio
Cepat
Kas + Surat Berharga + Piutang Dagang (neto)
Kewajiban Lancar
=

Semakin tinggi rasio cepat perusahaan, maka semakin tinggi pula kemampu- an perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya. Naiknya rasio cepat biasanya menunjukkan pengelolaan bisnis perusahaan yang lebih baik.
Persediaan tidak diikutkan dalam rasio cepat karena terkadang kita meng- alami kesulitan untuk menjual barang dagang. Perusahaan bisa saja memiliki rasio lancar yang tinggi, tapi memiliki rasio cepat yang rendah, karena sebagian besar aktiva lancar perusahaan terdiri dari persediaan barang dagang. Yang harus anda ingat adalah persediaan barang dagang akan kita ikutkan dalam penghitunganrasio lancar, tapi akan kita keluarkan dalam penghitungan rasio cepat.
Berapakah nilai rasio cepat yang baik? Biasanya itu tergantung dari masing-masing industry. Tapi biasanya rasio cepat yang besarnya 1 sudah dianggap aman untuk perusahaan tersebut.
Setelah perusahaan tersebut melakukan penjualan secara kredit, rnaka tahap penting berikutnya adalah tahap penagihan piutang. Ada beberapa rasio yang dapat dipergunakan untuk menilai pengelolaan piutang dagang perusahaan. Jangka waktu penagihan, mengukur berapa lama waktu yang diperlukan perusahaan untuk menagih rata-rata piutangnya. Semakin pendek jangka waktu penagihannya, semakin cepat pula perusahaan dapat mempergunakan kas tersebut untuk operasi perusahaan. Sebaliknya, semakin lama jangka waktu penagihan, semakin tertunda pula ter- sedianya kas untuk melakukan kegiatan usaha. Cara untuk melakukan jangka waktu penagihan dapat dilakukan dalam dua tahap :
Penjualan
per hari
Penjualan Bersih
365 hari
=
1.
2.
Jangka waktu penagihan
=
Saldo rata-rata piutang dagang
Penjualan per hari
Saldo awal + Saldo akhir piutang dagang netto / 2
Penjualan per hari
=
Lamanya jangka waktu penagihan tergantung dari kebijakan kredit yang diberikan perusahaan. Misalkan syarat penjualan net 30, berarti piutang harus dapat ditagih perusahaan dalam jangka waktu kurang lebih 30 hari. Bila ada potongan penjualan seperti 2/10 n/30, maka jangka waktu penagihan diharapkan akan menjadi lebih pendek. Syarat pembayaran net 45 atau net 60 akan menghasilkan jangka waktu penagihan yang lebih lama. Perusahaan harus benar-benar memperhatikan jangka waktu penagihannya. Bila jangka waktu penagihan semakin lama, maka perusahaan harus mencari sumber dana yang lain untuk mebiayai piutang dagang tersebut, misalnya dengan melakukan pinjaman . Dalam periode resesi, langganan biasanya akan membayar lebih lambat, dan jangka waktu penagihan yang lama biasanya tidak dapat dihindari lagi.
Situasi seperti ini akan menimbulkan tantangan bagi analis keuangan. Investor dan kreditur tidak akan melakukan evaluasi terhadap perusahaan hanya dengan mempergunakan satu atau dua rasio saja. Sebaliknya, mereka akan melakukan analisis yang menyeluruh terhadap perusahaan berdasarkan informasi yang dapat mereka peroleh. Mereka lalu akan bertanya "bagaimana impresi keseluruhan mengenai kekuatan perusahaan ini ?" .

H.  KOMPUTER DAN PIUTANG DAGANG
Akuntansi piutang bagi perusahaan seperti Auto 2000 mengharuskan adanya pemindahbukuan pada akun-akun setiap pelanggan setiap bulan, karena adanya transaksi penjualan kredit dan penagihan piutang. Metode akun- tansi secara manual tidak dapat mengikuti kecepatan transaksi yang terjadi.
Sistem Pengorderan dan Pengiriman dapat dihubungkan dengan sistem penagihan yang secara otomatis akan membuat faktur bagi pelanggan dan mendebit akun piutang dagang mereka. Komputer kemudian akan membuat faktur penjualannya. Pada saat yang bersamaan, komputer akan menghasilkan pencatatan yang akan memberikan rincian hasil penjualan dalam periode tersebut. Hasil cetakan itu akan diperiksa dan disetujui. Akhirnya, pemindah- bukuan secara komputer ke buku besar dan buku besar tambahan piutang dagang juga dilakukan.

ILUSTRASISOAL
Misalkan PT Dimastri melakukan transaksi-transaksi sebagai berikut:
2014
1 April     Meminjamkan uang pada Tuan Miskiran sebesar Rp 8.000.000, danmenerima wesel tagih berjangka waktu satu tahun dengan tingkatbunga19%.
1 Juni       Wesel tagih dari Tuan Miskiran didiskontokan pada bank dengan tingkatdiskonto 12%
30 Nop    Meminjamkan uang pada Tuan Ramiyus sebesar Rp 6.000.000, danmenerima wesel tagih berjangka waktu 3 bulan dengan tingkat bunga 11%
2015
28 Peb     Diterima uang hasil pelunasan wesel tagih dari Tuan Ramiyus yang jatuh tempo.
Periode akuntansi PT Dimastri berakhir pada tanggal 31 Desember
Diminta
1.         Catatlah transaksi yang terjadi pada PT Dimastri pada tanggal 1 April, 1 Juni,dan 30 Nopember 2014.
2.         Buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan per tanggal 31 Desember2014.
3.         Buatlah jurnal untuk mencatat penerimaan pelunasan wesel tagih dari TuanRamiyus pada tanggal 28 Pebruari 2015
4.         Transaksi manakah yang menimbulkan kewajiban bersyarat bagi PT Dimastri,sejak kapankah kewajiban bersyarat tersebut muncul ? Dan kapan kewajibanbersyarat tersebut berakhir?
5.         Buatlah catatan kaki bagi PT Dimastri untuk melaporkan kewajibanbersyaratnya!

Jawaban Ilustrasi Soal
Jawaban 1
2014
1      April      Wesel Tagih - Tuan Miskiran                               8.000.000
Kas                                                                                   8.000.000

1        Juni      Kas                                                                                     7.920.000
Beban Bunga                                                                        80.000
Wesel Tagih-Tuan Miskiran                                 8.000.000

Cara Perhitungan :
Pinjaman Pokok                                                                            Rp 8.000.000
+ Bunga (8.000.000 X 0,11 X 12/12)                                       Rp  800.000
Nilai jatuh tempo                                                                           Rp 8.800.000
- Diskonto (8.800.000 X 0,12 X 10/12)                                  Rp  880.000
Uang yang diperoleh                                                                    Rp 7.920.000

30    Nop      Wesel Tagih - Tuan Ramiyus                               6.000.000
Kas                                                                                   6.000.000
Jawaban 2
Ayat Jurnal Penyesuaian
2014
31   Des     Piutang Bunga (6.000.000 X 0,11 X 1/12)                55.000
Pendapatan Bunga                                         55.000

Jawaban 3
2015
28   Peb     Kas 6.000.000 + (6.000.000 X 0,11 X 3/12)               6.165.000
Wesel Tagih - Tuan Ramiyus              6.000.000
Piutang Bunga                                            55.000
Pendapatan Bunga (6.000.000 X 0,11 X 2/12)  110.000

Jawaban 4
Pendiskontoan wesel tagih Tuan Miskiran akan menyebabkan timbulnya kewajiban bersyarat bagi PT Dimastri. Kewajiban bersyarat tersebut muncul pada tanggal pendiskontoan wesel tagih (1 Juni) sampai tanggal jatuh tempo dari wesel tagih tersebut (1 April 2015).

Jawaban 5
Catatan XX - Kewajiban Bersyarat: Pada tanggal 31 Desember 2014, perusahaan mempunyai kewajiban bersyarat atas wesel tagih sebesar Rp 8.000.000 yang didiskontokan pada bank.


3 opmerkings:

  1. meminjamkan kesaksian untuk Anda apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
    Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi tagihan Anda, Memulai atau memperluas bisnis Anda?
    Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dari Pemberi Pinjaman keras atau Bank karena tingginya biaya / persyaratan pinjaman?
    Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk alasan yang sah?
    Maka khawatir kami datang untuk menawarkan pinjaman kepada pelamar yang tertarik baik lokal maupun luar negeri tidak peduli jenis kelamin atau lokasi tetapi usia harus 18 tahun ke atas.
    Kembali ke kami untuk negosiasi jumlah yang Anda butuhkan akan menjadi keputusan yang bijaksana.
    JENIS PINJAMAN KAMI
    Pinjaman ini dibuat untuk membantu klien kami secara finansial, dengan tujuan mengurangi beban keuangan. Untuk alasan apa pun, pelanggan dapat menemukan rencana pinjaman yang sesuai dari perusahaan kami yang memenuhi persyaratan keuangan.

    Data pemohon:
    1) Nama Lengkap:
    2) Negara
    3) Alamat:
    4) Seks:
    5) Bekerja:
    6) Nomor Telepon:
    7) Posisi saat ini di tempat kerja:
    8 Penghasilan bulanan:
    9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
    10) Periode pinjaman:
    11) Apakah Anda mendaftar sebelumnya:
    12) Tanggal Lahir:
    Hubungi perusahaan pinjaman Gloria S melalui email:
    {gloriasloancompany@gmail.com} atau
    Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
    Best Desse desember

    AntwoordVee uit
  2. Hierdie opmerking is deur die outeur verwyder.

    AntwoordVee uit
  3. Wah. super sekali kak penjelasanya.

    Kunjungi akuntansimandiri.blogspot.com untuk materi akuntansi, pajak, audit, dan manajemen keuangan serta download ebook dan latihan soal pilihan.

    Kunjungi yukbelireksadana.blogspot.com untuk mengetahui tentang investasi masa kini khususnya tentang reksadana.

    kunjungi bimbelcpns.blogspot.com untuk download latihan soal tes CPNS

    AntwoordVee uit